fotoku

fotoku
FOTOKU BERSAMA TEMAN-TEMAN SAAT BERKUNJUNG KE LOMPAT BATU

Senin, Juli 06, 2009

Sumber Terjadinya Konflik Dalam Pelayanan/Gereja

Tahu Sumber Konflik, Tahu Mengatasinya

Adanya suatu konflik disebabkan adanya sumber konflik tersebut. Seorang pemimpin maupun orang yang berperan serta mengetahui sumber konflik sesungguhnya untuk dilakukan penyelesaian. Ada beberapa hal yang menyebabkan timbulnya konflik :1. Filosofi kepemimpinan dalam geraja/pelayanan yang tidak tepat.2. Arti persekutuan (gereja/pelayan) yang sempit. Biasanya gereja/pelayanan hanya berkisar pada perhimpunan kehadiran dalam kebaktian dinilai sebagai kekristenan itu sendiri3. Gereja ataupun pelayanan tidak atau kekurangan tujuan yang pasti4. Masalah yang timbul bisa memicu adanya konflik. Masalah merupakan kesenjangan antara harapan dengan fakta atau kondisi atau situasi normal yang sudah berubah menjadi tidak normal lagi. Ketidak normalan situasi dan kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor:a) Salah mengerti yaitu salah mengerti tindakan atau perkataan orang lain atau situasi dan kondisi. Salah mengerti ini meliputi: ketidakmampuan ‘melihat’ dengan jelas semua faktor/unsur yang terlibat; salah menafsirkan arti atau motif dibalik perkataan atau perbuatan seseorang; dan ketidak cocokkan; pertengkaran/ perselisihan karena kurang puas atas jawaban tau tindakan seseorangb) Salah menafsirkan tindakan ataupun perbuatan orang lain atau keadaan sekitar menyebabkan munculnya akar konflikc) Kekacauan. Seluruh data yang diperlukan tersedia, tetapi tidak tersusun secara kronologis atau tidak sesuai dengan kebiasaan berpikir kita.d) Konfrontasi-konfrontasi. Adanya hambatan pencapaian tujuan yang bisa nyata ataupun khayalan saja (gambaran mental saja) seperti kekhawatiran dan ketakutane) Kekurangan jawab yang diterima atau tidak sepaham dengan pemecahan-pemecahan yang diterapkan (kurang informasi)f) Sikap yang salah atau tidak bersifat kristiani. Kesulitan-kesulitan tidak ada kecuali kita menjadikan situasi normal berubah menjadi masalah. Jika harus memilih antara berorintasi pada “masalah” atau “situasi”, kesulitannya bukanlah terletak pada yang sedang terjadi melainkan pada sikap kita menghadapi persoalan itu.g) Keperluan secara fisik, psikologis dan spiritual tidak trpenuhi. Banyak hal yang diinginkan namun tidak semua hal diperlukan, oleh karena perlu adanya pemilahan anatara keduanya.Bagaimanakah Masalah Itu Dalam Kristen?
Jika orang pada umumnya menganggap bahwa konflik/masalah sesuatu hal yang buruk, mungkin bisa diterima karena fakta demikian yang mereka terima. Konflik (permasalahan) selalu melibatkan dua atau lebih sisi berlawanan, baik yang berhubungan dengan orang, peraturan, budaya, maupun benda-benda. Dalam hidup orang Kristen apakah hal ini sesusatu yang perlu kita terima atau ditolak? Yakobus 1:2-5 coba menjawab pertanyaan ini.”Adalah suatu kebahagiaan jika orang Kristen jatuh dalam pencobaan karena hal itu akan menjadikannya sempurna. Bagi orang Kristen masalah bukan sesuatu yang buruk sehingga dihindari. Akan tetapi masalah itu merupakan ujian bagi orang Kristen kearah yang lebih baik. Situasi apapun akan dapat menjadi masalah (menimbulkan konflik apabila kita merasa atas persoalan itu tetapi kita tidak mendapatkannya. Hal tersebut tidak dapat bahwa harus ada jawab diterima sebagai bagaian dari situasi yang normal; hal itu tidak dapat terselesaikan dalam waktu yang cukup lama. Dan sebaliknya masalah yang buruk akan menjadi pengalaman yang indah apabila firman Allah dalam Yakobus 1;2-4, kita terima suatu kebenaran firman Allah; akibat (dampak) dari pengalaman itu dapat ditafsirkan sebagai kemenangan; dan bersuka dalam duka, serta berlimpah dalam kemurahan dan memberi sesuai dengan kemampuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berikan komentar anda