fotoku

fotoku
FOTOKU BERSAMA TEMAN-TEMAN SAAT BERKUNJUNG KE LOMPAT BATU

Senin, Juli 06, 2009

Masalah Kunjungan ke Nias

PETUGAS PELABUHAN MAIN MATA
Y. Zebua
Adalah sudah menjadi rahasia umum diIndonesia setiap kali ada kecelakaan transportasi, para pihak-pihak yang terkait selalu mencari alasan pembenaran diri. Salah satu contoh baru-baru ini telah terjadi musibah tenggelamnya kapal motor didaerah perairan Sulawesi yang telah menelan korban ratusan jiwa. Betapa tidak berharaganya jiwa seorang manusia dinegeri ini. Ketika masyarakat, media menanyakan kepada pihak yang seharusnya bertanggung jawab dalam musibah in,jawaban yang santer kita dengar adalah faktor alam/cuaca yang tidak bagus. Apakah iya dizaman modern yang serba canggih sekarang ini faktor cuaca tidak dapat mendekteksi hal tersebut atau jika memang tidak ada alat pendeteksinya, setidaknya bisa belajar dari pengalaman kecelakaan yang banyak menimpa transportasi kita belakangan ini? Ataukah hal itu diabaikan demi keuntungan dalam bisnis pelayaran? Sungguh ironis, bangsa yang memiliki maritim yang sangat luas ini, tidak mampu mengadakan peralatan canggih untuk mendeteksi keadaan alam. Sudah saatnya para pihak yang terkait memikirkan perbaikan transportasi kita yang sangat amburadul ini.Namun masalahnya bukan hanya itu saja, faktor dari manusia itu sendiri juga perlu diberi perhatian lebih. Secanggih apapun teknologi yang digunakan, namun jika manusianya tidak memiliki etika baik, tidak akan ada artinya karena manusia itu yang menjadi faktor utamanya dalam pengelolaan alat-alat tersebut. Artinya jikapun peralatan canggih telah diadakan namun manusia sengaja melalaikan tugas dan tanggung jawabnya, maka usaha yang dilakukan akan menjadi sia-sia saja. Sebagai contoh , beberapa waktu yang lalu saya punya pengalaman saat berkunjung ke Pulau Nias bulan Desember 2008 lalau. Saya memulai perjalanan dengan naik angkutan (taxi) dari Medan menuju pelabuhan SIBOLGA. Sesampainya disana saya langsung ke Loket penjualan tiket kapal motor penumpang menuju Nias. Begitu loket dibuka langsung diserbu calon penumpang yang membeli tiket kapal. Begitu terkejutnya saya dalam sejenak petugas loket mengatakan tiket sudah habis. Menurut pengamatan saya, saat itu yang sudah dapat tiket masih sekitar puluhan orang, padahal daya tampung kapal tersebut sekitar 200 orang. Saya pun mencoba cari tahu, dan ternyata dari informan yang saya dapat, tiket cepat habis karena sudah ada orang dalam yang menjual tiket itu kepada para calo. Rasa penasaran saya pun semakin tinggi. Akhirnya saya mencoba mencari orang yang jual tiket diluar. Dan memang benar calo-calo itu meiliki 5-10 tiket, dengan nama yang asal dibuat dan harga satu tiket juga naik antara 200-300% dari harga yang sebenanya. Yang lebih mengherankan lagi, orang yang tidak punya tiket dapat naik kapal tanpa tiket dan jaminan, cukup bayar kepada petugas saja. Penasaran dengan hal itu, saya juga dalam keadaan terdesak, mencoba naik kapal dengan jalur tersebut, dan ternyata memang benar juga. Ketika dilakukan pengecekkan diatas kapal, saya aman-aman saja, tidak diperiksa. Setelah kapal berangkat, saya mencoba jalan-jalan diatas kapal, begitu kagetnya saya melihat penumpang yang harus duduk 5 orang diatas 1 kursi, ada yang duduk ditangga kapal bahkan ditempat pembuangan (maaf: pintu WC), ada juga yang duduk dipinggir-pinggir kapal tersebut yang sangat membahayakan jiwa mereka. Saya memperkirakan penumpang kapal tersebut leih dari tiga ratus orang, belum lagi truk beserta barang, mobil, sepeda motor. Selama perjalanan saya hanya berdoa dalam hati "semoga saja kami tidak terjadi apa-apa dengan keadaan kapal seperti ini".Dan walaupun kami dapat sampai dipelabuhan Gunung Sitoli, namun hatiku begitu mencemaskan. Saya berharap ketika saya kembali dari Nias ( bulan Januari 2009) tidak mengalami hal ini lagi. Akan tetapi harapan itu tidak terwujud, hal yang serupa juga terjadi saat saya mencari tiket kapal menuju pelabuhan Sibolga. Bahkan keadaannya justru lebih buruk lagi. Waktu datang keloket untuk membeli tiket, petugasnya mengatakan tiket telah habis, jika bapak mau tiket, ada tapi harganya mahal (200% dari harga sebenarnya) dan tiketnya diambil diatas kapal nanti. Karena saya juga sudah lelah mencari dan tiket tergesa-gesa pulang, sayapun menyetujui tawaran itu dengan diantar oleh orang yang ditunujuk oleh petugas loket tersebut yang menurut saya orang kepercayaannya. Betapa menyedihkannya setelah saya dikapal saya tidak kunjung dikasih tiket dan juga tidak diperiksa tiket. Keadaan dikapal tidak jauh beda dengan keadaan saat saya berangkat, penumpang berdiri dan berdesak-desakkan seperti musibah pembagian zakat yang terjadi di Jawa Timur beberapa waktu lalu, ada yang duduk ditangga-tangga kapal, tidur dipinggir-pinggir kapal,dan dibagian-bagian kapal yang dapat digunakan untuk duduk, tidur tanpa memperhatikan itu tempat apa. Saya bersama seorang teman yang dijanjikan tiket sebelumnya mengmbil tempat didekat tempat kendaraan dengan beralaskan koran selama dalam perjalanan.Begitulah gambaran transportasi laut kita sekarang ini, begitu memprihatinkan keadaannya. Saya dapat menyimpulkan kecelakaan bahwa musibah demi musibah yang menimpa transportasi kita beberapa tahun terkhir ini lebih disebabkan oleh kelalaian menjalankan tugas oleh pihak terkait dan petugas yang sengaja melalaikan peraturan demi mendapatkan keuntungan. Oleh karenanya peran serta masyarakat, media, LSM dan tindakan tegas pemerintah dalam menegakkan hukum sangat dibutuhkan.

2 komentar:

  1. Saya sangat setuju dengan pendapat anda. saya juga sering mengalami hal yang sama ketika pulang ke NIAS. Semoga hati nurani para pejabat dinegeri ini berubah kearah yang lebih baik. Jangan rakyat kecil jadi korban kerusakan moral mereka. Kami rakat kecil memerlukan orang-orang seperti anda yang berani menyatakan idenya. Trimakasih, selamat berjuang untuk bangsa

    BalasHapus
  2. Kepada pemerintah, mohon pendapat saudara kita diperhatikan. Apa yang dia katakan itu adalah benar adanya. Pendapat dia sangat mewakili aspirasi kami sebagai rakyat kecil.
    Salam komunitas ononiha

    BalasHapus

Silakan berikan komentar anda